rasimedia.com – Pj. Ketua TP PKK Kabupaten Kampar Ricana Djayanti Hambali selaku Wakil Ketua TPPS Kabupaten Kampar melaunching program Intervensi Pemenuhan gizi oleh Bapak Asuh bagi Anak Stunting (BAAS).
“Program ini merupakan upaya Pemerintah Kabupaten Kampar guna menuntaskan kasus stunting di Kabupaten Kampar”. ucap Ricana di Aula KUD Setia Tani Gunung Sari Kecamatan Gunung Sahilan.Kamis,15/2/24
Launching Program Intervensi Pemenuhan gizi oleh Bapak Asuh bagi Anak Stunting ini dengan pelepasan balon dan penyerahan secara simbolis oleh PJ. Ketua TP PKK Kabupaten Kampar kepada keluarga penderita Stunting di Kecamatan Gunung Sahilan ini.
Turut mendampingi Pj Ketua TP PKK Kabupaten Kampar, Kepala Dinas Koperasi Kabupaten Kampar Dendi, Camat Gunung Sahilan Musnaini, M.Si beserta Ketua TP PKK Kecamtan Gunung Sahilan Elvanita Musnaini selaku Kepala Puskesmas Gunung Sari, Kepala Puskesmas Gunung Sahilan Fatmawati, Bidan Desa, Ahli Gizi dan Pengurus TP PKK Kabupaten Kampar terutama Pokja IV.
Ricana menegaskan Gerakan ini adalah upaya nyata yang dilaksanakan bersama-sama, sistematis, terkoordinir, terukur dan berkesinambungan untuk melakukan intervensi pemenuhan kebutuhan gizi terhadap anak asuh stunting dalam rangka percepatan penurunan stunting di Kabupaten Kampar.
“Berdasarkan diseminasi hasil pemeriksaan diketahui ada banyak kasus stunting ditemukan di Kabupaten Kampar, sehingga anak asuh yang menjadi fokus yakni anak stunting atau anak rawan stunting yang berasal dari keluarga tidak mampu” Demikian dikatan Ricana dalam mengawali pengarahannya.
Ricana memaparkan Kegiatan ini berdasarkan Perpres 72 Tahun 2021 tentang percepatan penurunan stunting dan Perka BKKBN No. 12 Tahun 2021 tentang Rencana Aksi Nasional Percepatan Penurunan Stunting, salah satu tahap implementasinya adalah audit kasus stunting yang terdiri dari pengkajian awal kasus.
“Audit kasus stunting merupakan upaya identifikasi risiko dan penyebab risiko pada kelompok sasaran berbasis surveilans rutin atau sumber data lainnya. Khususnya, sebagai penapisan kasus-kasus yang sulit termasuk mengatasi masalah mendasar pada kelompok sasaran audit berisiko stunting, seperti calon pengantin, ibu hamil, ibu menyusui/nifas, dan baduta/balita,” Tambah Ricana
Dijelaskan juga oleh Ricana bahwa nantinya akan diadakan audit kasus stunting yang bertujuan untuk menyampaikan dan menyebarluaskan informasi kepada Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS), stakeholder tentang kemungkinan penyebab dan potensi yang dapat menyebabkan terjadinya stunting pada anak. Kemudian, digunakan untuk merumuskan rekomendasi tindak lanjut atau intervensi apa untuk pencegahan dan penanganan stunting ke depannya demi terwujudnya penurunan stunting yang signifikan.
Camat Gunung Sahilan dalam laporannya mengatakan saat ini tercatat 24 orang anak penderita Stunting yang tersebar di Kecamatan Gunung Sahilan dan telah mendapat Bapak Asuh dari KUD Setia Tani, KUD Gunung Sari, KUD Pancoran Gadung, KUD Mangke Jaya Abadi dan PT. Adi Mulia Agrolestari yang memang berada di wilayah Kecamatan Gunung Sahilan.
Pada Launching Intervensi Pemenuhan Gizi ini masing-masing Bapak Asuh menyerahkan paket Nutrisi berupa Susu Khusus Anak Penderita Stunting, Vitamin, Suplemen Makanan dan Makanan Tambahan bergizi lainnya.
(Advertorial)